Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Mengendalikan Emosi pada Anak Usia Dini

Cara Mengendalikan Emosi pada Anak Usia Dini

Traveloffline.us - Hallo teman teman semua, pada kali ini saya akan membagikan lagi tips tentang Cara Mengendalikan Emosi pada Anak Usia Dini. Untul lebih jelas nya yuk simak artikel di bawah ini sampai selesai.

Setiap individu pastilah memiliki rasa emosi, akan tetapi tidak semua individu mampu mengelola emosinya dengan baik apalagi anak usia dini yang masih dalam tahap belajar mengenal emosi dan belajar bagaimana mengendalikan emosi pada pada anak. Apakah anda sering berhadapan dengan anak yang memiliki emosi tidak stabil?, lantas bagaimana cara mengatasi emosi anak yang tidak stabil?

Hal ini tentu saja membawa pengaruh yang besar pada masanya, baik terhadap diri sendiri maupun lingkungan sosialnya. Oleh karena, penting sekali mengontrol emosi negatif anak sejak dini dan pertanyaannya adalah bagaimana cara mengendalikan emosi pada anak?.

Tugas orangtua adalah membekali diri dengan terus belajar mengelola diri terlebih dahulu agar tetap bersikap waras ketika menghadapi anak yang sedang meluapkan emosi negatifnya, hingga orangtua menjadi bijak dalam hal mengendalikan emosi pada anak.

Perlukah Anak Usia Dini Belajar Mengenal Emosi?

Menurut Daniel Goleman, emosi merupakan ungkapan perasaan yang mengarah pada tindakan. Tindakan yang dimaksud bisa berbentuk positif ataupun negatif.

Nah, bayangkan jika anak-anak kita tidak mampu mengendalikan emosinya sehingga menimbulkan efek negatif yang dapat membahayakan diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan sekitarnya.

Misalnya ketika anak tidak mampu mengenal emosi yang dirasakan, maka ia akan mudah menyakiti diri sendiri, orang lain, dan lingkungannya. Oleh karena itu, perlu dan penting sekali mengenalkan macam-macam emosi serta cara mengendalikan emosi pada anak sejak dini melalui beberapa tips dan langkah-langkah sebagai berikut:

Kenalkan Anak Macam-Macam Emosi

Mengapa anak harus diajarkan cara mengendalikan emosi?, ada banyak cara yang bisa dilakukan para orangtua untuk mencoba mengenalkan macam-macam jenis emosi pada anak, dan belajar bagaimana cara mengendalikan emosi pada anak. Langkah pertama yang perlu orangtua lakukan adalah membuat media “Kartu Emosi” yang bervariasi seperti gambar senang, marah, sedih, bingung, dan lain-lain untuk mengenalkan macam-macam emosi yang ada.

Kenalkan juga secara langsung dengan menggunakan ekspresi wajah, sehingga anak-anak dapat mengenali jenis emosi tersebut. Selain itu, orangtua juga bisa mengenalkan macam-macam emosi dan mengajarkan mengendalikan emosi pada anak dengan cara bermain peran atau menonton channel yang berkaitan dengan emosi.

Beri Kesempatan pada Anak untuk Menyalurkan Emosinya

Anak usia dini adalah anak yang sedang dalam fase belajar memahami dirinya sendiri, termasuk memahami emosi yang sedang dirasakan. Ketika anak sedang menyalurkan emosi negatif seperti “marah”, hal yang perlu orangtua lakukan adalah dengan cara menemani, mengamati, mengawasi, bersikap tenang dan mengontrol diri agar tidak tertular energi negatif dari sang anak.

Merespon anak yang sedang menyalurkan emosi negatifnya dengan emosi yang sama hanya akan membuat sang anak semakin tidak mampu mengendalikan dirinya. Responlah dengan energi yang positif, agar sang anak segera merasakan ketenangan dan kedamaian dalam dirinya.

Berikan kesempatan pada anak untuk menyalurkan emosinya dengan rasa aman dan nyaman, perhatikan perilaku yang ditunjukkan karena setiap anak berbeda-beda dalam menyalurkan emosinya.

Terkadang ada anak yang menangis atau berteriak saat mengekspresikan emosinya. Orangtua tetap menunggu dengan sabar selama anak tidak menyakiti diri sendiri, orang lain, dan lingkungan seharusnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Beri Pelukan pada Anak

Memberi pelukan kepada anak adalah salah satu bentuk perhatian dan kasih sayang orangtua terhadap sang anak. Memberi apresiasi dalam bentuk pelukan tidak hanya ketika sang anak melakukan kebaikan, menunjukkan kemandirian, mampu menerapkan tanggung jawab, dan hal positif lainnya. [Baca Juga : Pentingnya Komunikasi Antara Orang Tua dan Anak]

Pelukan juga dapat diberikan ketika sang anak menunjukkan energi negatif karena tidak mampu mengontrol emosi yang sedang dirasakan seperti berusaha menyakiti diri sendiri (misalnya: memukul diri sendiri), menyakiti orang lain (misalnya: mendorong atau menggigit), dan lingkungannya (misalnya: melempar atau merusak barang).

Ketika sang anak melakukan hal-hal yang demikian, segera hentikan perilaku tersebut dan langsung berikan pelukan untuk meredakan emosi sang anak. Meski demikian, anak juga membutuhkan sosok orangtua yang mampu menenangkan ketika ia menyalurkan emosi yang dirasakan.

Katakan “Maaf” pada Anak

Ada banyak faktor yang memicu sang anak mengeluarkan emosi negatifnya, salah satunya adalah ketika ia belum mampu mengutarakan keinginannya secara verbal sehingga ia menangis bahkan berteriak (misalnya: anak ingin minum susu).

Jika demikian, segera katakan “maaf” pada anak untuk menenangkan emosinya. Misalnya, katakan “maaf yaa nak, ibu tau kamu sedang kesal sekali yaa karena ibu terlambat membuatkan susu. Ibu buatkan sekarang yaa (sembari membelai kepala anak dan mengusap air matanya).” 

Ketika orangtua memperlakukan anak dengan cara yang demikian, maka secara tidak langsung dan secara perlahan anak akan belajar berdamai dengan dirinya sendiri.

Lakukan Evaluasi

Mengajak anak mengobrol ketika ia menyalurkan emosinya yang sedang memuncak, kerap sekali yang terjadi adalah anak tidak mau mendengarkan apa yang disampaikan oleh orangtuanya.

Sebagai orangtua yang mengalami keadaan tersebut, ada baiknya menunggu saat kondisi sang anak sudah terlihat tenang. Selanjutnya, galilah perasaan sang anak dengan memulai bertanya bagaimana perasaannya saat ini.

Orangtua bisa mengajaknya ngobrol dan evaluasi apakah yang menyebabkan sang anak marah dan segera selesaikan emosi tersebut pada hari itu juga. Emosi yang tidak terselesaikan dapat mempengaruhi mental sang anak.

Penutup

Mengendalikan emosi pada anak usia dini mungkin tidaklah mudah, namun hal tersebut sudah menjadi tugas orangtua untuk menggali apa yang membuat emosi anak menjadi tidak stabil dan mendengarkan ungkapan perasaannya dengan rasa empati dan tidak menghakimi sang anak. Kemudian beri solusi dengan kalimat-kalimat yang dapat menenangkan sang anak.

Setelah itu gali perasaan sang anak berikan penjelasan tentang bentuk emosi yang dirasakan. Ketika anak sudah mampu mengenal macam-macam emosi serta cara mengendalikan emosinya dengan baik, maka ia akan mampu mengontrol dan menahan dirinya untuk tidak melakukan tindakan yang bersifat negatif seperti merugikan diri sendiri, orang lain, maupun lingkungannya. 

Demikanlah teman teman semua artikel saya tentang Cara Mengendalikan Emosi pada Anak Usia Dini. Semoga apa yang saya bagikan ini bisa bermanfaat buat semua nya.

Post a Comment for "Cara Mengendalikan Emosi pada Anak Usia Dini"